ads sejarah1

blog

Rabu, 28 Juli 2010

Candi Rimbi

Kondisi Candi Rimbi ini sepintas mirip dengan Candi Sumur yang berada di Sidoarjo. Badan candi yang seolah terkoyak itu masih berdiri tegak diantara reruntuhan batu andesit yang berada disekitarnya. Dengan kondisi seperti itu, sulit diketahui seperti apa sebenarnya bentuk badan dan atap candi. Meski demikian pada bagian kaki candi masih bisa ditemukan berbagai relief yang menggambarkan manusia dan hewan. Salah satu relief yang unik adalah adanya relief yang menggambarkan sepasang manusia (pengantin) yang berada dalam sebuah gentong. Sayangnya hingga sekarang belum bisa diketahui isi cerita yang coba digambarkan melalui relief-relief tersebut.

Berdasarkan seni arsitektur bangunan, Candi Rimbi berlatar belakang Hindu. Hal ini, ditandai penemuan arca Dewi Parwati (isteri Dewa Siwa) yang sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta. Arca Parwati ditemukan di ruang utama candi. Tetapi, ruangan ini sudah tidak ada lagi, karena separoh dari badan candi sudah runtuh.

Dewi Parwati dikenal sebagai simbol wanita yang benar-benar mempunyai seluruh syarat terbaik sebagai seorang wanita, ibu dan istri. Parwati juga dianggap sebagai dewi lambang kesuburan, bersama-sama dengan Siwa, mereka berdua sering digambarkan sebagai yoni (simbol wanita) dan lingga (simbol laki- laki). Arca Parwati yang ditemukan di Candi Rimbi melukiskan Tribuana Wiajaya Tunggadewi, ratu Majapahit yang memperintah pada 1328 - 1350 M.

Arca-arca Hindu cukup banyak ditemukan di halaman candi. Sayangnya, arca-arca itu sudah tidak berada dalam kondisi utuh, bahkan beberapa diantaranya hanya menyisakan potongan anggota badannya saja. Di halaman candi terdapat reruntuhan batu. Diantaranya ada sebuah lapik bekas untuk menempatkan arca.

Pada lapik itu hanya tersisa telapak kaki arca. Sebuah hiasan kala dengan ukuran agak besar, tergeletak disalah satu sudut halaman candi. Diperkirakan, batu ini dulunya digunakan untuk menghiasi pintu masuk ke ruangan (bilik) candi. Suatu hal yang lazim terdapat pada candi-candi Hindu lainnya di propinsi Jawa Timur. Nama Candi Rimbi juga sering disebut juga Cungkup Pulo. Nama Rimbi dikaitkan dengan nama tokoh pewayangan bernama Arimbi, isteri Werkudoro (Bima).

Badan Candi Rimbi dibentuk dari batuan andesit sedangkan untuk pondasinya dibangun dari batubata. Dari lokasi dimana candi ini berada kita bisa melihat panorama Gunung Anjasmoro yang terletak di selatan Kota Mojokerto. Candi Rimbi sendiri berlokasi di Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang dan menempati areal seluas 896.56 meter persegi. Bangunan yang masih ada sekarang memiliki ukuran panjang 13,24 meter, lebar 9,10 meter dan tinggi 12 meter.

Tidak banyak wisatawan yang berkunjung ke lokasi arkeologi ini. Jumlah pengunjung rata-rata hanya mencapai 100 orang per bulan. Umumnya datang sendiri-sendiri atau membawa beberapa anggota keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar